8 Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Saat Tidur

Atasi batuk mengganggu yang bikin Si Kecil sulit tidur dengan 8 tips mudah dan alami ini. Dapatkan info lengkap cara mengatasi batuk pada anak saat tidur agar ia kembali ceria dan tidur nyenyak.

Ombi Lomri
Foto: iStock

Batuk pada anak, terutama saat tidur, bisa menjadi hal yang sangat mengganggu bagi Moms dan Si Kecil. Batuk yang tak kunjung reda dapat membuat Si Kecil sulit tidur, rewel, dan kelelahan di keesokan harinya.

Sebagai Moms yang penuh kasih dan ingin memberikan yang terbaik bagi Si Kecil, tentu Moms ingin membantu meredakan batuknya agar ia dapat tidur nyenyak dan bangun dengan ceria. Berikut 8 cara mengatasi batuk pada anak saat tidur yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi batuk pada anak.

- Advertisement -

1. Tinggikan Posisi Kepala Anak

Meninggikan posisi kepala anak saat tidur dapat membantu mengencerkan dahak dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Moms dapat menggunakan bantal tambahan atau meninggikan bagian kepala kasur Si Kecil. Pastikan posisi kepala lebih tinggi sekitar 30 derajat dari dadanya. Hindari penggunaan lebih dari dua bantal karena dapat membuat leher Si Kecil tidak nyaman.

Untuk bayi di bawah 1 tahun, meninggikan posisi kepala kasur tidak dianjurkan. Sebaliknya, Moms bisa menggendong Si Kecil dalam posisi upright (tegak) selama 15-20 menit setelah ia menyusu atau diberikan obat batuk.

2. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh anak melawan infeksi dan pemulihan. Kebutuhan tidur anak bervariasi tergantung usia. Bayi baru lahir membutuhkan sekitar 16-18 jam tidur per hari, sedangkan anak usia prasekolah membutuhkan sekitar 11-13 jam tidur.

Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan tenang untuk mendukung tidur Si Kecil. Moms bisa meredupkan lampu kamar, membacakan cerita pengantar tidur, atau memainkan musik yang menenangkan.

3. Memberikan Madu

Madu telah lama dikenal sebagai obat batuk alami yang efektif. Madu memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Namun perlu diingat bahwa madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun karena risiko botulisme, yaitu penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam spora madu.

Untuk anak usia 1 tahun ke atas, Moms bisa memberikan 1-2 sendok teh madu sebelum tidur. Madu bisa dicampurkan dengan air hangat atau diberikan langsung. Pastikan Moms menggunakan madu asli yang berkualitas baik.

4. Pastikan Anak Cukup Cairan

Memastikan anak terhidrasi dengan baik dapat membantu mengencerkan dahak dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Tawarkan Si Kecil air putih secara rutin sepanjang hari. Moms juga bisa memberikan jus buah segar yang diencerkan dengan air atau sup hangat.

- Advertisement -

Hindari memberikan minuman yang mengandung kafein atau soda karena dapat membuat dehidrasi dan memperparah batuk. Selain itu, batasi konsumsi minuman manis karena dapat memperburuk peradangan di tenggorokan.

5. Jauhkan Benda-Benda Berdebu

Benda-benta berdebu seperti boneka, karpet, dan tirai dapat memicu alergi dan memperburuk batuk. Rutin bersihkan kamar anak dan cucilah benda-benda berdebu secara berkala. Gunakan kain lembap untuk membersihkan debu, bukan sapu, agar debu tidak beterbangan.

Selain itu, Moms bisa menggunakan vacuum cleaner dengan HEPA filter untuk menyedot debu dan alergen secara lebih efektif. Gantilah sarung bantal dan guling Si Kecil secara rutin, minimal seminggu sekali, dan cuci dengan air panas untuk membunuh tungau debu.

6. Jauhi Anak dari Asap Rokok

Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memperparah batuk dan mengiritasi saluran pernapasan anak. Paparan asap rokok dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan asma pada anak.

Jauhkan anak dari paparan asap rokok, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika Moms atau anggota keluarga lain merokok, mintalah mereka untuk merokok di luar rumah dan mencuci baju serta tangan mereka sebelum berinteraksi dengan Si Kecil.

7. Atur Suhu Kamar Anak

Suhu kamar yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat memperparah batuk. Suhu kamar yang ideal untuk anak tidur adalah sekitar 20-25 derajat Celcius. Udara yang terlalu dingin dapat membuat hidung dan tenggorokan kering, sehingga memperparah batuk. Sebaliknya, udara yang terlalu panas dapat membuat Si Kecil kekeringatan dan tidak nyaman tidur.

Gunakan termometer ruangan untuk memantau suhu kamar anak. Moms bisa menggunakan kipas angin atau AC untuk mengatur suhu ruangan. Namun, pastikan aliran udara tidak langsung mengarah ke Si Kecil agar ia tidak masuk angin.

Selain itu, Moms bisa menggunakan humidifier atau pelembap udara untuk menjaga kelembapan udara di kamar anak. Udara yang lembab dapat membantu mengencerkan dahak dan membuat Si Kecil lebih mudah bernapas.

8. Gunakan Air Purifier

Air purifier dapat membantu membersihkan udara di kamar anak dari debu, alergen, polutan, dan virus yang dapat memperparah batuk. Pilihlah air purifier dengan HEPA filter yang efektif untuk menyaring partikel kecil di udara.

Gunakan air purifier di kamar anak saat ia tidur, terutama jika ia memiliki alergi atau asma. Pastikan air purifier dirawat dengan baik dan filternya diganti secara rutin sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Batuk pada anak saat tidur memang bisa mengganggu, namun Moms tidak perlu panik. Dengan menerapkan beberapa cara di atas, Moms dapat membantu meredakan batuk Si Kecil dan membuatnya tidur lebih nyenyak.

Jika batuk anak tidak membaik setelah beberapa hari atau disertai dengan gejala lain seperti demam, sesak napas, atau penurunan nafsu makan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Share This Article