7 Cara Mengatasi Anak Muntah Karena Masuk Angin

Muntah pada anak akibat masuk angin? Tenang, ikuti 7 Cara Mengatasi Anak Muntah Karena Masuk Angin untuk meredakan mual dan bantu si kecil pulih dengan cepat!

Ombi Lomri
Foto: iStock

Sebagai orang tua, melihat si kecil muntah tentu membuat panik. Apalagi jika muntah disertai dengan gejala lain seperti batuk, pilek, dan demam, yang sering kali diasosiasikan dengan masuk angin.

Namun, Moms tidak perlu khawatir berlebihan. “Masuk angin” sendiri sebenarnya bukan istilah medis, melainkan kumpulan gejala akibat infeksi virus ringan pada saluran pernapasan atas. Gejala ini bisa meliputi pilek, batuk, bersin, sakit tenggorokan, demam ringan, dan terkadang disertai mual dan muntah.

- Advertisement -

Cara Mengatasi Anak Muntah Karena Masuk Angin

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan muntah pada anak akibat infeksi virus ini, dan berikut adalah 7 di antaranya:

1. Membiarkan Anak Muntah

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membiarkan anak muntah. Refleks muntah merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan isi lambung yang terkontaminasi. Menahan muntah justru dapat memperparah mual dan menyebabkan anak tersedak.

Pastikan anak berada dalam posisi aman saat muntah, seperti menundukkan kepala ke depan atau miring ke samping. Setelah muntah selesai, bersihkan muntahan dengan kain atau tisu basah dengan lembut.

2. Banyak Minum Air Putih

Muntah dapat menyebabkan dehidrasi pada anak. Dehidrasi ditandai dengan berkurangnya cairan tubuh yang bisa ditandai dengan mulut kering, jarang buang air kecil, dan lemas. Oleh karena itu, penting untuk memberikan banyak air putih kepada anak, terutama setelah muntah. Berikan air putih sedikit demi sedikit, tapi sering. Moms bisa menggunakan sendok atau spuit untuk memudahkan anak minum.

Jika anak menolak minum air putih, Moms bisa mencoba memberikan oralit. Oralit adalah cairan elektrolit yang berfungsi mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah dan diare. Oralit tersedia di apotek dan toko obat dalam bentuk sachet. Pastikan Moms mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.

3. Memberikan Kompres Dingin

Kompres dingin dapat membantu meredakan mual dan muntah pada anak. Kompres dingin bekerja dengan merangsang saraf vagus, yang membantu mengatur fungsi mual dan muntah. Moms bisa mengompres dahi dan perut anak dengan handuk yang dibasahi air dingin selama 10-15 menit. Ulangi proses kompres setiap 20-30 menit jika diperlukan.

4. Menghangatkan Tubuh Anak

Meskipun kompres dingin bisa membantu meredakan mual, menghangatkan tubuh anak secara keseluruhan justru tidak disarankan. Moms bisa memakaikan anak pakaian yang tipis dan nyaman berbahan katun. Hindari penggunaan selimut tebal atau pakaian berlapis-lapis karena dapat membuat anak kepanasan dan memicu muntah kembali.

- Advertisement -

5. Menggunakan Bawang Merah

Bawang merah memiliki sifat antiemetik, yaitu zat yang dapat membantu meredakan mual dan muntah. Namun, penggunaan bawang merah pada anak perlu dilakukan dengan hati-hati. Jangan mengoleskan bawang merah langsung ke hidung atau telinga anak karena dapat menyebabkan iritasi.

Sebagai gantinya, Moms bisa memotong bawang merah menjadi dua bagian, kemudian letakkan di dalam mangkuk berisi air hangat di dekat tempat tidur anak. Hirupkan aroma bawang merah tersebut secara perlahan.

6. Memberikan Makanan Bergizi

Setelah muntah mereda dan anak sudah bisa menahan minum air putih, Moms bisa mulai memberikan makanan bergizi kepada anak. Pilihlah makanan yang lunak, mudah dicerna, dan tidak pedas.

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang baik diberikan pada anak setelah muntah:

  • Bubur ayam
  • Sup ayam bening
  • Pisang
  • Sari apel
  • Yoghurt plain

Hindari memberikan makanan yang berlemak, berminyak, atau bersantan karena dapat memperparah mual dan muntah. Tawarkan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering dibandingkan dengan porsi makan biasa.

7. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu proses pemulihan anak. Biarkan anak tidur lebih banyak dan batasi aktivitas fisik. Hindari mengajak anak bepergian ke tempat umum yang ramai dan berpotensi terpapar virus atau bakteri lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun muntah akibat infeksi virus ringan biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, namun Moms perlu waspada dan segera membawa anak ke dokter jika mengalami gejala berikut ini:

  • Muntah terus menerus dan tidak bisa ditahan minum
  • Muntah disertai dengan demam tinggi (>38°C)
  • Muntah disertai dengan diare berdarah
  • Muntah berwarna hijau atau kehitaman
  • Nyeri pada perut yang semakin berat
  • Lethargy (lemas dan kurang responsif)
  • Anak tampak bingung atau linglung

Muntah pada anak akibat infeksi virus ringan pada saluran pernapasan atas umumnya bisa ditangani di rumah dengan langkah-langkah sederhana seperti yang disebutkan di atas.

Namun, jika muntah disertai dengan gejala lain yang lebih serius, jangan ragu untuk segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tetap tenang dan pantau kondisi anak dengan cermat. Dengan perawatan yang tepat dan dukungan penuh dari orang tua, si kecil akan segera pulih dan kembali ceria.

Share This Article