5 Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur Tentang Akhlak dan Kejujuran

Cari dongeng pengantar tidur untuk si kecil? Temukan cerita Islami penuh nilai moral dan ajarkan anak tentang kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

Ombi Lomri

Menjelang waktu tidur, si kecil mulai rewel dan susah dilelapkan? Moms bisa coba membacakan dongeng sebagai penenang dan teman mimpi indah mereka. Nah, supaya ceritanya semakin bermakna, yuk pilihkan dongeng anak Islami sebelum tidur! Selain menghibur, dongeng ini juga bisa menanamkan nilai-nilai moral dan agama pada anak sejak dini.

5 Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur

Berikut 5 rekomendasi dongeng Islami yang asyik untuk diceritakan:

- Advertisement -

1. Safira dan Bunga Mawar Sakti

Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur

Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang indah, tinggallah seorang gadis yatim piatu bernama Safira. Safira tinggal bersama neneknya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Mereka hidup sederhana dan penuh kasih sayang.

Suatu hari, nenek Safira jatuh sakit keras. Safira sangat sedih dan khawatir. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk membantu neneknya. Tiba-tiba, Safira teringat sebuah legenda tentang bunga mawar sakti yang tumbuh di puncak gunung yang tinggi. Konon, bunga mawar itu memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit apa pun.

Safira memutuskan untuk pergi mencari bunga mawar sakti itu. Dia berpamitan dengan neneknya dan memulai perjalanannya yang penuh rintangan. Safira harus melewati hutan lebat, mendaki gunung terjal, dan menyeberangi sungai yang deras.

Setelah berhari-hari menempuh perjalanan yang berbahaya, Safira akhirnya mencapai puncak gunung. Di sana, dia menemukan bunga mawar yang indah dengan kelopak berwarna merah muda berkilauan.

Safira memetik bunga mawar itu dengan hati-hati. Saat dia memetiknya, tiba-tiba muncul seorang peri cantik dari balik bunga. Peri itu berkata, “Safira, kau telah menunjukkan keberanian dan tekad yang luar biasa. Aku akan membantumu menyembuhkan nenekmu.”

Peri itu kemudian memberikan Safira sebuah ramuan ajaib yang terbuat dari kelopak bunga mawar. Safira segera kembali ke desa dan memberikan ramuan itu kepada neneknya. Ajaibnya, nenek Safira langsung sembuh dan kembali sehat seperti sedia kala.

Safira dan neneknya hidup bahagia dan damai. Safira belajar bahwa dengan keberanian, tekad, dan kasih sayang, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan.

- Advertisement -

Nilai Moral

  • Keberanian dan tekad dapat mengantarkan kita pada kesuksesan.
  • Kasih sayang terhadap orang lain adalah hal yang penting.
  • Bunga mawar melambangkan cinta, kasih sayang, dan keindahan.

2. Zakariya dan Pohon Kurma Ajaib

Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur

Zakariya dan Pohon Kurma Ajaib

Di sebuah desa kecil di tepi Gurun Sahara, tinggallah seorang anak laki-laki bernama Zakariya. Zakariya terkenal dengan sifatnya yang rajin dan suka membantu orang lain. Dia tinggal bersama ayah dan ibunya yang sudah tua.

Suatu hari, ayah Zakariya jatuh sakit parah. Zakariya sangat sedih dan khawatir. Dia tidak tahu bagaimana cara membantu ayahnya. Tiba-tiba, dia teringat sebuah legenda tentang pohon kurma ajaib di tengah gurun. Konon, pohon kurma itu dapat menyembuhkan penyakit apa pun.

Zakariya memutuskan untuk pergi mencari pohon kurma ajaib itu. Dia berpamitan dengan ayah dan ibunya dan memulai perjalanannya yang penuh rintangan. Zakariya harus berjalan kaki berhari-hari di bawah terik matahari dan badai pasir yang ganas.

Setelah berhari-hari menempuh perjalanan yang berbahaya, Zakariya akhirnya menemukan pohon kurma ajaib itu. Pohon itu sangat tinggi dan memiliki buah kurma yang berwarna emas berkilauan.

Zakariya memetik beberapa buah kurma dan segera kembali ke desa. Dia memberikan buah kurma itu kepada ayahnya untuk dimakan. Ajaibnya, ayah Zakariya langsung sembuh dan kembali sehat seperti sedia kala.

Zakariya dan keluarganya hidup bahagia dan damai. Zakariya belajar bahwa dengan keberanian, tekad, dan keikhlasan, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan.

Nilai Moral

  • Keberanian dan tekad dapat mengantarkan kita pada kesuksesan.
  • Keikhlasan dalam membantu orang lain akan membawa kebahagiaan.
  • Pohon kurma melambangkan kehidupan, kesuburan, dan keajaiban.

3. Nabi Musa dan Anak-Anak Semut

Dongeng Anak Islami Sebelum Tidur

Pada suatu hari yang terik, Nabi Musa AS dan pengikutnya sedang melakukan perjalanan melewati gurun pasir yang luas dan tandus. Matahari bersinar dengan terik, membuat mereka semua merasa lelah dan haus.

Nabi Musa AS memutuskan untuk berhenti beristirahat di bawah sebuah pohon besar yang rindang. Beliau dan para pengikutnya beristirahat di bawah pohon tersebut sambil berbincang-bincang dan melepas lelah.

Tiba-tiba, Nabi Musa AS merasakan gigitan kecil di kakinya. Beliau menunduk dan melihat seekor semut kecil yang sedang menggigitnya. Tanpa pikir panjang, Nabi Musa AS segera menepis semut tersebut.

Melihat hal itu, salah seorang pengikut Nabi Musa AS bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau memukul semut kecil itu? Bukankah ia hanyalah seekor makhluk yang lemah?”

Nabi Musa AS pun terdiam sejenak, merenungi pertanyaaan tersebut. Beliau kemudian memerintahkan para pengikutnya untuk segera mengemasi barang-barang mereka dan berpindah tempat istirahat ke area yang jauh dari pohon tersebut.

Setelah itu, Nabi Musa AS bersujud dan berdoa kepada Allah SWT. Beliau memohon untuk diberi petunjuk atas tindakannya yang telah menyakiti semut kecil itu.

Dalam doanya, Nabi Musa AS mendengar suara Allah SWT berfirman, “Wahai Musa, mengapa engkau menyakiti semut yang sedang mencari rezeki untuk keluarganya? Bukankah setiap makhluk hidup ciptaan-Ku memiliki hak untuk hidup dan dihormati?”

Mendengar firman tersebut, Nabi Musa AS tersadar atas kesalahannya. Beliau menyadari bahwa ia telah lalai dan tidak cukup berhati-hati.

Nabi Musa AS kemudian meminta maaf kepada Allah SWT atas kesalahannya dan berjanji akan lebih berhati-hati dan menghormati semua makhluk hidup, meskipun kecil dan lemah.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini

  • Setiap makhluk hidup ciptaan Allah SWT memiliki hak untuk hidup dan dihormati, termasuk makhluk yang kecil dan lemah.
  • Kita harus berhati-hati dan tidak boleh menyakiti makhluk hidup lain tanpa alasan yang benar.
  • Kesalahan dapat terjadi kepada siapa saja, namun yang terpenting adalah kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
  • Penting untuk selalu bersyukur dan berserah diri kepada Allah SWT.

4. Fatimah dan Kucing Tercinta

Fatimah dan Kucing Tercinta

Di sebuah desa kecil yang damai, tinggallah seorang gadis manis bernama Fatimah. Fatimah dikenal dengan kebaikan hatinya dan kasih sayangnya yang besar terhadap hewan. Dia memiliki seekor kucing kesayangan bernama Kitty, seekor kucing berwarna oranye dengan mata bulat yang menggemaskan.

Fatimah dan Kitty selalu bersama-sama. Mereka bermain di halaman rumah, makan bersama, dan bahkan tidur berdampingan. Fatimah merawat Kitty dengan sepenuh hati, memberinya makanan, memandikannya, dan menyisir bulunya yang halus.

Suatu hari, saat sedang bermain di halaman, tiba-tiba datang angin kencang yang disertai hujan lebat. Fatimah berlari masuk ke dalam rumah, namun tanpa sadar, Kitty tertinggal di luar.

Fatimah khawatir sekali melihat Kitty yang kehujanan. Dia ingin keluar untuk menjemput Kitty, tetapi hujan dan angin yang kencang membuatnya takut. Fatimah hanya bisa melihat Kitty dari jendela, sambil menangis dan berharap Kitty baik-baik saja.

Setelah hujan reda, Fatimah segera berlari keluar untuk mencari Kitty. Dia memanggil nama Kitty berulang-ulang, tetapi tidak ada jawaban. Fatimah mencarinya ke seluruh penjuru desa, namun Kitty tidak ditemukan di mana pun.

Fatimah sedih sekali. Dia berdoa kepada Allah SWT agar Kitty diberikan keselamatan. Sepanjang hari, Fatimah tidak bisa berhenti memikirkan Kitty. Dia terbayang-bayang Kitty yang kedinginan dan kelaparan sendirian.

Menjelang malam, ketika Fatimah hampir putus asa, tiba-tiba dia mendengar suara meong di depan pintu rumahnya. Dia berlari keluar dan melihat Kitty sedang duduk di teras, kuyup dan kedinginan.

Fatimah langsung memeluk Kitty dengan erat. Dia bersyukur kepada Allah SWT karena Kitty telah kembali dengan selamat. Fatimah segera mengeringkan bulu Kitty dengan handuk, memberinya makan dan susu hangat, serta menyiapkan tempat tidur yang nyaman untuknya.

Sejak saat itu, Fatimah berjanji untuk lebih berhati-hati dan tidak akan pernah meninggalkan Kitty sendirian di luar rumah. Dia belajar bahwa kasih sayang dan tanggung jawab terhadap hewan peliharaan sangatlah penting.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini

  • Kasih sayang terhadap hewan peliharaan merupakan hal yang penting.
  • Kita harus bertanggung jawab atas hewan peliharaan kita.
  • Selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan dan kesehatan.

5. Ali dan Lampu Ajaib

Ali dan Lampu Ajaib

Dahulu kala, di sebuah kota yang ramai di Persia, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Ali. Dia tinggal bersama ibu dan kakaknya yang miskin. Ali adalah anak yang ceria dan suka membantu orang lain.

Suatu hari, seorang penyihir tua datang ke kota dan bertemu dengan Ali. Penyihir itu menyamar sebagai paman Ali dan berpura-pura ingin membantu Ali dan keluarganya. Dia mengatakan bahwa dia memiliki harta karun yang tersembunyi di sebuah gua dan ingin Ali membantunya mengambilnya.

Ali yang polos dan ingin membantu keluarganya, percaya pada penyihir itu. Dia mengikuti penyihir itu ke sebuah gua di luar kota. Ketika mereka tiba di gua, penyihir itu memberikan Ali sebuah lampu minyak dan menyuruhnya masuk ke dalam gua untuk mengambil harta karun itu.

Ketika Ali masuk ke dalam gua, penyihir itu menutup pintu gua dan menguncinya. Ali terjebak di dalam gua. Dia ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Tiba-tiba, Ali melihat lampu minyak yang dibawanya bergoyang-goyang. Ketika dia membuka tutup lampu, keluarlah asap tebal dari dalam lampu. Asap itu kemudian berubah menjadi jin raksasa.

Jin raksasa itu berkata kepada Ali bahwa dia adalah budak lampu dan akan mengabulkan tiga permintaan Ali. Ali senang sekali. Dia akhirnya memiliki kesempatan untuk membantu keluarganya.

Ali menggunakan permintaan pertamanya untuk keluar dari gua. Jin raksasa itu kemudian membawanya keluar dari gua dan kembali ke kota.

Ali menggunakan permintaan keduanya untuk membangun rumah yang besar dan indah untuk keluarganya. Jin raksasa itu kemudian membangun rumah yang indah untuk Ali dan keluarganya.

Ali menggunakan permintaan terakhirnya untuk menikahi putri raja. Jin raksasa itu kemudian membantu Ali menikahi putri raja.

Ali dan keluarganya hidup bahagia selamanya. Ali belajar bahwa meskipun dia miskin, dia memiliki hati yang baik dan selalu ingin membantu orang lain. Kebaikan hatinya itu pada akhirnya dibalas dengan kebahagiaan.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini

  • Kebaikan hati akan selalu dibalas dengan kebahagiaan.
  • Jangan mudah percaya kepada orang lain, meskipun dia mengaku sebagai keluarga.
  • Gunakan kekuatan dengan bijak dan untuk kebaikan.

Melalui cerita-cerita ini, anak-anak diajarkan untuk menjadi pribadi yang jujur, berani, dan bertanggung jawab, sesuai dengan ajaran agama Islam. Mari kita persembahkan dongeng-dongeng ini kepada anak-anak kita sebagai warisan kebijaksanaan dan kebaikan yang akan membimbing mereka dalam hidup.

Share This Article
Leave a comment